INDPORTAL.COM, TGM – PT Paragon Perdana Mining menurunkan bantuan alat berat berupa satu unit loader dan satu unit dump truck untuk membersihkan material longsor yang masih menutup akses jalan di Kecamatan Cukuh Balak, Rabu (10/9/2025).
Bantuan tersebut diberikan menyusul bencana longsor yang terjadi beberapa hari lalu. Hingga kini, akses jalan di sejumlah titik masih tertimbun material tanah sehingga menyulitkan aktivitas warga.
Humas PT Paragon Perdana Mining, Sugiharto, menjelaskan bahwa bantuan difokuskan di dua lokasi terdampak, yakni Pekon Pekondoh dan Pekon Tengor.
“Untuk mengeruk material longsor ini harus dilakukan ekstra, karena ketebalan tanah cukup tebal,”Ujarnya.
Diketahui untuk di Pekon Pekondoh, perusahaan telah menurunkan dump truck guna mobilisasi material, sementara di Pekon Tengor alat berat loader difokuskan untuk membersihkan timbunan tanah.
Lebih lanjut, Sugiharto menegaskan meski penanganan bencana merupakan tanggung jawab pemerintah, pihaknya tetap berkomitmen untuk berpartisipasi dalam situasi darurat.
“Kontribusi perusahaan melalui bantuan kemanusiaan, termasuk alat berat, merupakan bentuk sinergi dengan pemerintah untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat,”Jelasnya.
Ia juga menambahkan, PT Paragon Perdana Mining tetap konsisten menunjukkan kepedulian dalam program penanggulangan dan pemulihan bencana.
Menurutnya, selain longsor di beberapa pekon lain, banjir juga melanda Pekon Tengor dengan kondisi cukup parah. Sejumlah rumah warga terendam banjir, sementara beberapa akses jalan masih tertutup material longsor.
“Untuk di Pekon Tengor, akses yang masih tertutup belum bisa kami bantu, karena saat ini sebagian alat kami mengalami kerusakan,”Pungkasnya.
Kemudian Sugiharto juga berharap agar pemerintah Kabupaten Tanggamus dapat meninjau langsung rumah-rumah warga terdampak, mengingat bencana di Pekon Tengor selama ini jarang terekspos ke publik.
Keterlibatan PT Paragon Perdana Mining dalam membantu penanganan bencana menunjukkan pentingnya sinergi antara sektor swasta dan pemerintah daerah. Namun, di balik itu, publik tentu berharap kepedulian perusahaan tidak hanya muncul ketika bencana sudah terjadi.
Tanggung jawab sosial korporasi idealnya menyentuh aspek yang lebih berkelanjutan, seperti mitigasi bencana, perbaikan tata lingkungan, dan penguatan kapasitas masyarakat menghadapi risiko alam.
Dengan begitu, kehadiran perusahaan bukan hanya dirasakan saat krisis, melainkan juga dalam upaya jangka panjang membangun ketahanan daerah terhadap ancaman banjir dan longsor yang kerap berulang. (Red)
