Warga Apresiasi BPBD, Kritik Perusahaan Yang Abai Di Tengah Bencana

INDPORTAL.COM,TGM – Kerja keras tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Tanggamus, TNI, Polri, Tagana, dan PLN dalam menangani bencana tanah longsor menuai apresiasi. Senin (8/9/2025)

Jalur vital penghubung Kecamatan Limau – Kota Agung Timur dan Limau – Cukuh Balak yang sempat lumpuh kini sudah kembali bisa dilalui kendaraan.

Sejak longsor menutup akses, tim berjibaku membersihkan material tanah dan lumpur dengan peralatan terbatas, bahkan di tengah cuaca hujan deras. Pekerjaan penuh risiko itu dijalani demi kepentingan masyarakat agar roda aktivitas kembali normal.

Kepala Pekon Pekondoh, Kecamatan Cukuh Balak, Ahmad Zazani, mengatakan respon cepat BPBD sangat membantu warganya.

“Respon mereka luar biasa, ditambah bantuan masyarakat setempat,”Ujarnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan Wakil Bupati Tanggamus Agus Suranto, perwakilan Pemerintah Provinsi Lampung, Dinas Perhubungan serta anggota DPRD Fraksi PPP Ahmad Farid.

Berita Terbaru  Dugaan Kasus Pelecehan Seksual Di Pekon Tegi Neneng Memasuki Babak Baru, Terduga Bungkam!

Menurut Zazani, Pemkab berencana menurunkan mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot sisa lumpur di jalan, serta mendatangkan dump truck untuk mengangkut timbunan tanah yang masih menumpuk di bahu jalan.

Hal senada diungkapkan Mulyadi, warga Kecamatan Limau. Ia menuturkan ada enam titik longsor yang berhasil dibuka berkat kerja keras tim gabungan. Namun, ia berharap pemerintah menambah armada alat berat.

“Sejumlah wilayah rawan longsor saat musim hujan, jadi tambahan alat berat sangat dibutuhkan,”Katanya.

Selain itu, Mulyadi menyoroti minimnya kepedulian perusahaan sekitar, seperti perusahaan tambak udang yang seolah tidak ada kepeduliannya sama sekali terhadap adanya bencana.

“Padahal jalan ini juga mereka gunakan, seharusnya bisa ikut membantu,”Tegasnya.

Berita Terbaru  Warga Jakarta Yakin Jenazah Tanpa Kepala di Tanggamus Adalah Anaknya

Pantauan indportal.com menunjukkan, volume material longsor masih cukup besar. Proses pembersihan diperkirakan belum maksimal dalam beberapa minggu ke depan, mengingat intensitas hujan di wilayah ini masih tinggi.

Bencana longsor yang berulang seharusnya menjadi alarm keras bagi Pemkab Tanggamus. Apresiasi untuk BPBD dan tim gabungan tidak boleh menutup mata pada fakta bahwa mitigasi masih lemah. Ketersediaan alat berat harus menjadi standar, bukan sekadar wacana saat darurat.

Lebih jauh, perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah terdampak juga wajib mengambil bagian. Jalan yang rusak bukan hanya merugikan warga, tetapi juga akses vital bagi bisnis mereka.

CSR (Corporate Social Responsibility) jangan hanya jadi jargon di atas kertas, melainkan diwujudkan dalam bantuan nyata saat masyarakat membutuhkan. (Red)

Berita Terbaru