Sosok Misterius Di Balik Pemerintahan Tanggamus, Disebut Pernah Panggil Wakil Bupati Ke Rumahnya

INDPORTAL.COM, TGM – Sosok Muhammad Khalid Bin Mahmud Abdul Gani kembali membuat masyarakat Tanggamus tercengang. Pria yang dikenal misterius itu dikabarkan pernah memanggil Wakil Bupati Tanggamus, Agus Suranto, ke rumah pribadinya di kawasan Gisting, Selasa (7/10/2025)

Yang membuat publik terperangah, pengaruh Muhammad Khalid disebut-sebut bahkan melampaui Bupati H. Moh. Saleh Asnawi. Padahal, ia bukan Aparatur Sipil Negara (ASN), bukan pejabat, dan bukan pula staf khusus di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanggamus.

Sumber internal menyebut, Muhammad Khalid memiliki akses luar biasa ke lingkaran kekuasaan, bahkan diduga ikut memengaruhi sejumlah kebijakan strategis daerah. Beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) disebut tunduk pada arahannya.

Berita Terbaru  Langgar Netralitas ASN, IBK Secara Resmi Dilaporkan ke Pihak Bawaslu Tanggamus.

Sebelumnya, ia juga dikabarkan mengundang para kepala SKPD ke kediamannya di Gisting. Secara formal, pertemuan itu disebut membahas proposal pembangunan.

Namun di balik itu, beredar kabar adanya agenda tak resmi, termasuk obrolan “sensitif” seputar jabatan dan aliran dana, dua hal yang dalam dunia birokrasi sering kali berjalan beriringan.

“Yang aneh, pertemuannya bukan di kantor, tapi di rumah pribadi,”Ujar salah satu sumber di lingkungan Pemkab Tanggamus yang enggan disebutkan namanya.

Fenomena ini kini menjadi sorotan publik dan menimbulkan tanda tanya besar, bagaimana mungkin seseorang tanpa jabatan resmi bisa begitu berpengaruh dalam urusan pemerintahan daerah?

Dan mengapa pejabat-pejabat formal tampak segan terhadap sosok yang tidak memiliki legalitas dalam struktur birokrasi?

Berita Terbaru  Breaking News: Longsor Putus Akses Jalan Limau – Kota Agung Timur, Listrik Padam

Masyarakat kini menunggu langkah tegas dari Bupati H. Moh. Saleh Asnawi untuk menjawab berbagai spekulasi yang beredar.

Langkah Muhammad Khalid yang disebut-sebut memanggil wakil bupati bahkan membuat banyak kalangan meradang. Selain dianggap tidak pantas dan melanggar etika, tindakan itu dinilai merendahkan marwah eksekutif daerah.

Jika benar seorang yang tak memiliki legitimasi atau jabatan resmi bisa memanggil wakil bupati, maka ini bukan sekadar kejanggalan melainkan tamparan keras bagi harga diri Kabupaten Tanggamus. (Red)

Berita Terbaru