Ratusan Ojol Iringi Pemakaman Rekannya, Yusuf Hamka Turut Hadir Dan Janjikan Beasiswa

INDPORTAL.COM,TGM – Suasana haru menyelimuti pemakaman driver ojek online (ojol) yang tewas terlindas mobil rantis Brimob dalam tragedi demonstrasi di depan Gedung DPR RI. Jenazah dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).

Dikutip dari akun TikTok @Wartabhineka, ratusan pengemudi ojol tampak memenuhi Jalan KH. Mas Mansyur untuk mengiringi pemakaman rekan mereka.

Mereka datang berbondong-bondong, mengenakan atribut ojol, sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan terakhir.

Di tengah kerumunan tersebut hadir sosok pengusaha jalan tol nasional, Yusuf Hamka atau akrab disapa Babah Alun. Kehadirannya menyita perhatian karena ia ikut menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga almarhum.

“Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Saya akan memberikan beasiswa untuk adik almarhum agar bisa melanjutkan sekolah,”Ucap Yusuf Hamka kepada keluarga, yang langsung disambut haru oleh para pengemudi ojol.

Berita Terbaru  Audiensi dengan Ketua DPD RI, Pj Walikota Sorong Minta Masukan untuk Percepatan Pembangunan Papua

Kehadiran Yusuf Hamka menambah kuat pesan solidaritas dan kepedulian di tengah duka yang mendalam. Ratusan ojol yang hadir berharap tragedi serupa tidak lagi menimpa rekan-rekan mereka, serta mendesak agar ada keadilan bagi korban.

Pemakaman ini bukan sekadar prosesi melepas kepergian seorang pekerja keras. Ia adalah potret nyata bagaimana rakyat kecil sering menjadi korban benturan politik dan kekuasaan.

Seorang anak bangsa yang seharusnya sibuk mencari nafkah untuk keluarganya, justru pulang dalam keadaan tak bernyawa karena situasi yang diciptakan oleh keserakahan elite.

Solidaritas ratusan ojol yang mengiringi pemakaman menunjukkan bahwa keadilan sosial bukan sekadar pasal dalam konstitusi, tetapi denyut kehidupan yang mereka jaga bersama.

Berita Terbaru  Gudang Oli dilalap Sijago Merah dikawasan Milenium Tangerang

Sementara kehadiran seorang dermawan seperti Yusuf Hamka memberi cahaya di tengah gelapnya tragedi. Namun, kebaikan hati seorang individu tidak boleh menjadi alasan negara berdiam diri.

Rakyat tidak butuh belas kasihan, mereka butuh keadilan. Tragedi ini harus menjadi peringatan keras bahwa selama pejabat korup masih memainkan politik dengan serakah, rakyat kecil akan terus menjadi tumbal. (Red)

Berita Terbaru