INDPORTAL.COM,JKT – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kian menuai polemik. Selain kasus keracunan siswa di sejumlah daerah, usulan agar pemerintah mengganti skema distribusi makanan menjadi bantuan uang tunai kembali mencuat, Senin (22/9/2025)
Gagasan itu muncul dari publik yang menilai uang tunai akan lebih efektif, aman, serta memberi keleluasaan orang tua untuk menyiapkan makan siang anak mereka sesuai kebutuhan gizi.
Namun, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan pemerintah tetap meyakini bahwa konsep pemberian makan siang langsung di sekolah merupakan skema terbaik.
“Ide kan banyak, bukan berarti ide tidak baik, tapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap oleh pemerintah dan BGN yang terbaik untuk dikerjakan,”Ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bila anggaran MBG tidak terserap secara optimal, dana akan segera dialihkan ke program lain yang lebih siap, seperti perluasan bantuan beras 2 kali 10 kilogram.
Ia bahkan memastikan akan melakukan patroli ke kementerian dan lembaga untuk memastikan program-program pemerintah berjalan sesuai target.
Perbedaan pandangan ini menunjukkan bahwa pemerintah masih mencari format ideal bagi program MBG. Namun, dengan adanya kasus keracunan siswa, kegelisahan publik wajar semakin menguat.
Bila pemerintah tetap memaksakan konsep yang dianggap belum siap, bukan tidak mungkin MBG akan berubah dari program unggulan menjadi simbol kegagalan. (Red)