INDPORTAL.COM,TGM – Kasus kematian Syamsuarzen (51), tahanan Rutan Kota Agung di RSUD Batin Mangunang, yang sebelumnya menimbulkan polemik dan perdebatan, kini menjadi topik diskusi dan komentar di kalangan netizen. Kamis (17/7/2025)
Berbagai pendapat dan reaksi dari netizen muncul sebagai respons terhadap kasus kematian Syamsuarzen di RSUD Batin Mangunang.
Melalui diskusi dan komentar, sistem penanganan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di RSUD Batin Mangunang mulai terkuak dan menjadi sorotan publik.
Netizen tampaknya berusaha untuk memahami lebih lanjut tentang apa yang terjadi dan bagaimana penanganan medis dilakukan dalam kasus ini.
Menurut akun TikTok @nyonya taguk, bahwa sistem pelayanan kesehatan di RSUD Batin Mangunang yang sering menimbulkan masalah bukanlah hal yang mengejutkan, melainkan sudah biasa terjadi.
Ini menunjukkan bahwa ada persepsi di kalangan masyarakat bahwa RSUD Batin Mangunang memiliki masalah yang berulang dalam pelayanan kesehatannya.
“Dah hal yang biasa di RSUD Batin Mangunang, jangan cuma Direktur RSUD yang di kasih sanksi, tapi perawatnya juga, biar perawat nya juga tau cara melayani pasien baik dan benar,”Ujar Nyonya Taguk pengguna akun TikTok
Komentar selanjutnya datang dari akun TikTok @manic raja siantar, ia menceritakan pengalamannya di RSUD Batin Mangunang bahwa pasien yang menggunakan BPJS Kesehata sering kali tidak dilayani dengan cepat.
“Turunkan jabatannya, sedangkan karyawan tidak pernah ramah, kalau ada pasien berobat pakai umum, mereka langsung sibuk mencarikan ruangan yang kosong,”Kata akun tiktok tersebut.
Tak kalah menarik komentar dari @heywishuallthebest, ia juga memberikan saran agar pihak-pihak terkait segera mengusut tuntas kasus dugaan malapraktik di RSUD Batin Mangunang.
“Tolong min, kawal dan usut tuntas kasus ini sampai selesai, kalau memang benar ada kejadian malapraktik, dan periksa semua staf, apakah mempunyai kompetensi sesuai dasarnya, dan tidak masuk melalui ordal, atau pakai uang,”Ujarnya
Masih banyak lagi akun TikTok lainnya yang membagikan pengalaman dan komentar serupa, mulai dari perawat yang tidak ramah hingga keterlambatan dalam memberikan rujukan kepada pasien yang mengalami kondisi kritis, yang akhirnya berujung pada kematian.
Dan hal tersebut menunjukkan adanya pola masalah yang lebih luas dalam pelayanan di RSUD Batin Mangunang yang perlu ditangani secara serius oleh pihak terkait.
Selain masalah pelayanan, ada juga dugaan persoalan anggaran yang bermasalah di RSUD Batin Mangunang, yang menyebabkan keterlambatan pembayaran jasa pelayanan kesehatan.
Ini bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dan motivasi tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut.
Dugaan masalah anggaran ini perlu diinvestigasi lebih lanjut untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan di RSUD Batin Mangunang. (Red)