Indportal.com,Tangerang – Berbagai macam cara pihak sekolah MIN 4 kabupaten Tangerang melakukan pungutan liar (PUNGLI), anak yatim pun ikut di pungut biaya dan diminta membeli buku lembaran kerja sekolah (LKS), seharga RP.219ribu, bukan hanya buku LKS yang di jual belikan, hasil pantauan awak media yang dapat di himpun di lapangan banyaknya kegiatan pungutan biaya yang di pungut dari orang tua siswa, untuk biaya kelulusan orang tua murid harus membayar uang sejumlah 1,5jt rupiah dengan rincian:
1: Bimbingan belajar RP:300 ribu,
2,FHoto Siswa Rp:50 Ribu,
3,TRY OUT:RP: 200 ribu,
4, ujian Praktek: 200 ribu,
5, Baju wisuda:250 ribu,
6, wisuda pelepasan siswa, 300 ribu,
7, penulisan ijazah:50 Ribu,
8, sampul ijazah + mendali: 100 ribu,
9: album kenangan; 50 Ribu,
Total RP, 1,500,000. +Buku LKS seharga RP, 219ribu
BACA JUGA.. Amerika Serikat dan Bakamla Republik Indonesia Resmikan Pusat Pelatihan Maritim “Anambas” di Batam
seperti yang di alami Salah satu siswa yatim yang saat ini tinggal bersama kakek dan neneknya, saat di temui awak media mengaku belum bisa untuk membayar buku dan bayaran persiapan kelulusan nya, sang kakek hanya bekerja serabutan buat makan sehari hari pun hanya pas-pasan,
” Iya pak cucu saya tinggal bersama kami dan sejak dari kelas satu, selalu beli buku LKS, sampai sekarang sudah kelas 6 dan yang saya bingung untuk persiapan bayar yang 1,5juta itu dapat dari mana duitnya ucap sang kakek
kakek Nya pun hanya kerja serabutan kalo pun ada cukup buat makan dan konrakan aja, untuk beli buku LKS harga, RP, 219000rb dan iuran 1,5juta, saya bingung mau dapat duit dari mana,” ucap sang nenek kepada awak media melalui sambungan telepon.
” kalo tempat beli buku LKS nya di rumah penjaga sekolah yang ada di belakang sekolah pak harga nya 219000 ,” ucap salah satu murid saat di tanya awak media.
Kepala sekolah MIN 4, H.Munsari M.Pd. saat di konfirmasi awak media di ruangan kantor nya, menjelaskan adanya kegiatan tersebut untuk peningkatan kualitas anak, dan tidak cukup hanya mengandalkan dana BOS saja ucapnya,
dan juga untuk pembelian buku LKS itu kami pihak sekolah tidak tau, pihak yang punya buku jual nya dimana.
BACA JUGA.. Penemuan Bayi Tanpa Identitas Gegerkan Warga Tanggamus
“Ya kami pihak sekolah pun gak tau tempat penjualan buku LKS tersebut dan mereka jual berapa juga kami tidak tau, itu urusan penjual buku, dan kalo rencana biaya kegiatan untuk kelulusan itu ya benar karna tidak cukup kalo kita gunakan dari dana BOS, dan pihak sekolah sudah menulis rincian nya, dan terkait anak yatim yang tidak mampu pihak sekolah tidak tau kalo harusnya pihak keluarga nya datang dan menjelaskan kepada saya, agar tidak di kenakan iuran tersebut,” jelas kepala sekolah kepada awak media.
Tindakan dugaan pungli yang dilakukan pihak MIN 4 kabupaten Tangerang terhadap siswa Yatim, seolah mencoreng dunia pendidikan apalagi MIN adalah sekolah agama di bawah naungan kementerian agama seolah mengabaikan aturan pemerintah yang telah diatur dalam undang-undang terhadap pendidikan yang seharusnya telah di biayai oleh dana pemerintah, Biaya operasional sekolah (BOS) .
Sampai berita ini di tayangkan akan ada upaya awak media melaporkan adanya kegiatan tersebut dengan pihak instansi pemerintah terkait kabupaten Tangerang, kepala kantor kementerian agama, kabupaten Tangerang.
Red/Dawiri