INDPORTAL.COM,JKT – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengaku terpukul dengan operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer. Kamis (21/8/2025)
“Kasus ini menjadi pukulan berat bagi saya secara pribadi,”Ujar Yassierli dalam keterangan resminya
Sejak dilantik sepuluh bulan lalu, Yassierli mengaku telah melakukan banyak pembenahan, mulai dari penataan birokrasi, perbaikan layanan, hingga penguatan integritas di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan.
“Sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tidak ada toleransi bagi pelaku korupsi,”Tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen, Yassierli mewajibkan seluruh pejabat jajarannya menandatangani Fakta Integritas dan siap dicopot apabila terbukti melakukan tindakan korupsi.
“Maka saya sudah meminta di jajaran Depnaker untuk menandatangani Fakta Integritas dan siap dicopot apabila melakukan tindakan korupsi,”Ujarnya.
Yassierli menambahkan, langkah itu juga diterapkan secara khusus dalam proses sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yang belakangan menjadi sorotan dalam kasus OTT Wamenaker.
“Khusus sertifikasi K3, pihak kami sudah melaksanakan Fakta Integritas, bahkan terhadap perusahaan jasa K3 dengan total hampir 1.000 perusahaan di Indonesia, dan ini baru saja selesai,”Jelasnya.
Ia menegaskan, komitmen tersebut dibuat untuk memastikan tidak ada praktik suap, pemerasan, maupun gratifikasi dalam pelayanan K3 maupun proses perizinan lainnya.
“Kami ingin memastikan komitmen bersama supaya tidak ada lagi praktik suap, pemerasan, dan gratifikasi,”Tegas Yassierli.
Menurutnya, OTT terhadap Wamenaker menjadi pengingat keras bahwa reformasi birokrasi tidak boleh berhenti, melainkan harus diperkuat agar kepercayaan publik terhadap Kementerian Ketenagakerjaan bisa dipulihkan. (Fajri)
