INDPortal, Tangerang – Aktivitas latihan terbang para taruna penerbangan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug hingga hari ini masih dihentikan sementara. Penghentian latihan ini terkait insiden kecelakaan tabrakan antara pesawat latih milik sekolah itu dengan dua sepeda motor yang nyelonong masuk ke landas pacu pesawat di Bandar Udara Budianto, Curug.
Penghentian aktivitas ini belum dipastikan akan berlangsung berapa lama. “Sampai kami mendapat jaminan keselamatan dan keamanan dari pengelola Banda,” kata Ketua STPI Darwis Amini Rabu (21/4).
Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Diautopsi, RS Polri Identifikasi 3 Korban dari Sidik Jari
Menurut Darwis, aktivitas berlatih terbang bagi siswa jurusan penerbangan telah dihentikan sejak kemarin (20/4).” Belum bisa dipastikan kapan dimulai lagi,” katanya. Sebagai gantinya, ia meneruskan, para taruna hanya belajar diruang kelas dan simulator.
( BACA JUGA: POLRI AMANKAN 3 VENUE UTAMA WORLD WATER HEATER FORUM (WWF) )
uu-penyiaran Bandara Budiarto selama ini digunakan sebagai pusat dan pelatihan penerbangan oleh sejumlah institusi seperti STPI, Nusa Flying School, Fly Training, Aero Flyer, Badan Kalibrasi Penerbangan.” Semua aktifitas penerbangan institusi itu terpaksa terganggu,”kata Darwis.
Menurut Darwis, pihaknya saat ini masih menunggu pernyataan pengelola bandara dalam bentuk jaminan tidak ada lagi warga yang bisa masuk dengan bebas kearea runway.” Ataupun benda dan binatang yang menganggu aktifitas penerbangan,”katanya. Jaminan itu, kata dia, sangat penting agar insiden serupa tidak terjadi lagi.” Dua anak kami menjadi korban dari lemahnya pengawasan dan keamanan bandara,”ujarnya. (Red)