Kami Disingkirkan di Negeri Sendiri, Tambak Udang Bikin Luka

INDPORTAL.COM,TGM – Di balik gemerlap industri budidaya tambak udang di wilayah pesisir Pekon Pertiwi dan Tengor, tersimpan kisah getir dari seorang warga lokal yang merasa dilupakan oleh perusahaan yang dulu turut ia rintis sejak awal, Minggu (27/7/2025)

Pria yang enggan disebutkan namanya ini mengungkapkan bahwa dirinya memiliki peran penting dalam tahap awal berdirinya usaha tambak udang yang kini dikelola oleh PT Windu Mantap Mandiri.

“Pada tahun 1990 saya ikut andil dalam proses pengukuran dan pembebasan lahan. Waktu itu harganya masih Rp5 juta per hektare. Lokasinya ya yang sekarang jadi area tambak dan hatchery,”Ujarnya.

Ia mengaku bahwa jauh sebelum nama seseorang yang dikenal sebagai Humas perusahaan tambak tersebut, dirinya sudah lebih dulu turun langsung membantu perusahaan membuka akses lahan dan memperkenalkan jaringan ke investor.

Berita Terbaru  Pelaksanaan Ruwatan Pekon Dadapan, Masyarakat Di Hibur Oleh Pagelaran Wayang Kulit.

“Saya itu yang ngenalinnya ke bos tambak. Tapi lihat sekarang, pas saya butuh bantuan malah enggak digubris,”Katanya lirih.

Puncak kekecewaannya terjadi pada tahun 2022, ketika ia mengantar anaknya sendiri untuk melamar kerja di hatchery milik perusahaan tersebut. Namun, tidak ada satu pun tanggapan dari manajemen.

“Saya nitip anak saya supaya bisa kerja, malah enggak ada balasan. Padahal keluarganya (orang dalam) bisa bebas kerja di sana,”Keluhnya.

Menurutnya, saat ini perekrutan tenaga kerja di tambak udang tersebut tidak mencerminkan keberpihakan kepada masyarakat lokal.

“Yang kerja di situ kebanyakan keluarga mereka saja. Sisanya malah orang luar daerah. Kami yang dari awal bantu, malah seperti enggak dianggap,”Tambahnya.

Berita Terbaru  Aksi Satgas TMMD Kodim 0725/Sragen Gendong Anak Kerumahnya

Keluhan ini mencerminkan suara-suara sunyi dari warga lokal yang merasa dipinggirkan di kampungnya sendiri. Dalam geliat investasi dan industri tambak udang yang berkembang pesat, partisipasi dan keadilan bagi masyarakat sekitar seharusnya menjadi perhatian utama.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Humas PT Windu Mantap Mandiri belum memberikan klarifikasi atau tanggapan resmi atas keluhan tersebut. (Red)

Berita Terbaru