Banjir Rob Seret Sampah Dan Limbah Ke TPI Putihdoh, Infrastruktur Rusak Dan Warga Terancam Penyakit

INDPORTAL.CIM,TGM – Arus pasang air laut yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membawa dampak serius bagi aktivitas nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Putihdoh, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus, Minggu (9/11/2025)

Banjir rob bukan hanya memutus akses, tetapi juga menyeret berbagai jenis material yang merusak fasilitas dan mengancam kesehatan warga.

Informasi yang beredar melalui unggahan Facebook milik akun Masda Masrur menunjukkan kondisi di lokasi semakin mengkhawatirkan.

Air laut pasang yang menghantam garis pantai menyeret sampah rumah tangga, limbah organik, krokos, pasir, hingga puing-puing bangunan. Material tersebut menumpuk di halaman TPI dan di sepanjang jalur menuju area pelelangan.

Tidak hanya itu, sedimen lumpur juga tersebar di banyak titik di sekitar TPI, membentuk lapisan tebal yang menyulitkan mobilitas warga.

Dalam dokumentasi yang beredar, terlihat beberapa bagian bangunan TPI mengalami kerusakan akibat hantaman ombak.

Dinding retak, fondasi tergerus, dan atap yang rapuh menjadi pemandangan yang mengkhawatirkan para nelayan yang setiap hari menggantungkan hidup di lokasi tersebut.

Berita Terbaru  Bhabinkamtipmas Dan Babinsa, Latih Linmas di Selo

Akses menuju TPI Putihdoh kini berubah menjadi hamparan material pasir dan krokos. Lumpur bercampur limbah menimbulkan aroma tak sedap, yang menurut warga menyerupai bau busuk dari material organik yang membusuk. Kondisi ini membuat aktivitas jual-beli ikan terganggu dan mobilitas kendaraan menjadi sangat terbatas.

“Jalan masuk ke TPI sudah tidak seperti biasanya. Pasir dan krokos menumpuk, ditambah bau menyengat yang membuat orang enggan lewat,”ungkap salah satu warga setempat dalam percakapan di media sosial.

Banjir rob yang membawa material asing ke lingkungan TPI dinilai memberikan ancaman ekologis. Limbah yang terbawa arus berpotensi mencemari perairan sekitar dan memicu kerusakan ekosistem pesisir. Sedangkan dari sisi kesehatan, warga terancam berbagai penyakit akibat lingkungan yang kini penuh sampah dan lumpur.

Tenaga kesehatan di wilayah tersebut mengingatkan, kondisi seperti ini meningkatkan risiko infeksi kulit, gangguan pernapasan, diare, dan penyakit berbasis air lainnya.

Berita Terbaru  Bahu Membahu Dengan Warga Babinsa Perbaiki Talud Jalan

Lingkungan lembap dan kotor dapat mempercepat penyebaran bakteri dan virus, terutama bagi anak-anak yang sering bermain di sekitar lokasi.

Masyarakat nelayan Putihdoh berharap pemerintah daerah segera turun melakukan penanganan darurat. Pembersihan lokasi, perbaikan struktur bangunan TPI, dan normalisasi akses jalan menjadi kebutuhan mendesak agar aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan normal.

Selain itu, warga juga menyoroti perlunya langkah mitigasi jangka panjang. Fenomena banjir rob makin sering terjadi setiap tahun, sehingga diperlukan perlindungan pantai, penguatan tanggul, serta pemeliharaan kawasan pesisir yang lebih serius.

“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut. TPI adalah pusat ekonomi kami. Jika rusak dan kotor, aktivitas nelayan lumpuh,”ujar seorang nelayan yang enggan disebutkan namanya.

Hingga kini belum ada laporan resmi dari pemerintah daerah mengenai tindakan lanjutan atas kerusakan TPI Putihdoh. Namun masyarakat berharap respons cepat dapat segera dilakukan sebelum dampaknya semakin meluas.

Berita Terbaru