INDPORTAL.COM,TGM – Pasca gelombang protes besar-besaran yang mengguncang ibu kota Kathmandu hingga berujung kerusuhan, Nepal resmi melantik Sushila Karki sebagai Perdana Menteri Interim, Minggu (14/9/2025)
Pelantikan ini menjadi langkah darurat politik di tengah krisis yang kian memanas antara pemerintah, oposisi, dan kelompok sipil yang turun ke jalan.
Sehari setelah dilantik, Karki langsung mendatangi para korban kerusuhan yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di ibu kota.
Dalam kunjungan tersebut, ia menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus menegaskan komitmennya untuk mengupayakan stabilitas nasional dan pemulihan cepat bagi korban.
Informasi mengenai langkah cepat perdana menteri interim ini ramai beredar di media sosial, khususnya platform TikTok, dan memicu beragam respons publik.
Menurut keterangan tim medis, puluhan orang mengalami luka-luka akibat bentrokan saat aparat berusaha membubarkan massa demonstran.
Sejumlah organisasi masyarakat sipil dan kelompok hak asasi kini menyerukan investigasi independen atas dugaan penggunaan kekerasan berlebihan oleh aparat.
Kehadiran Karki di rumah sakit dipandang sebagai langkah simbolis untuk meredam ketegangan, sekaligus memberi pesan bahwa pemerintah transisi terbuka terhadap dialog lintas pihak.
Sushila Karki sendiri bukan nama asing di kancah politik dan hukum Nepal. Ia dikenal sebagai perempuan pertama yang menjabat Ketua Mahkamah Agung di negeri itu.
Reputasinya yang tegas dan berintegritas membuatnya dipandang sebagai figur transisi yang berpotensi meredam krisis sekaligus membuka ruang rekonsiliasi politik.
Pelantikan ini juga dipandang sebagai sinyal positif terhadap peran perempuan dalam kepemimpinan politik Nepal, yang selama ini didominasi kaum pria.
Namun, sejumlah pengamat mengingatkan bahwa jalan menuju rekonsiliasi tidak akan mudah, mengingat akar konflik Nepal terkait persoalan representasi politik, kesenjangan ekonomi, hingga tarik-menarik kepentingan antar-elite. (Red)
