Dugaan Kekerasan terhadap Wartawan Kembali Terjadi, Preman Bayaran PT Genesis Berulah

INDPORTAL.COM,SERANG – Sidak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di pabrik peleburan timbal PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, berubah menjadi ajang teror bagi insan pers. Kamis (21/8/2025)

Sejumlah wartawan yang meliput justru dikejar, dipukuli, hingga ada yang meninggalkan kendaraannya di area pabrik karena panik diserang kelompok ormas dan sekuriti perusahaan.

Berdasarkan rekaman video berdurasi 44 detik yang beredar, tampak aksi brutal sekelompok orang berseragam scurity dibantu massa berbaju hitam dengan logo ormas, bahkan diduga ada yang mengenakan kaos berlogo Brimob.

Mereka memukul dan menghalau wartawan yang tengah merekam jalannya sidak.

Seorang saksi mata mengatakan, kondisi kacau tersebut bukan insiden spontan.

Berita Terbaru  Aturan Terkait Dengan Rekrutmen Petugas Ad Hoc Di Kabupaten Tanggamus, Di Nilai Masih Tumpang Tindih.

“Sejak awal perusahaan sudah menyiapkan pengamanan berlapis. Ada sekuriti, ada ormas, dan ada oknum aparat. Begitu wartawan ambil gambar, langsung dihajar,”Ujarnya.

PT GRS sebelumnya disorot masyarakat dan LSM lingkungan karena dituding mencemari lingkungan dengan limbah peleburan timbal.

Sidak KLHK yang seharusnya menjadi momentum pembuktian malah dibungkam dengan intimidasi.

“Aroma pengondisian sangat kuat. Seolah-olah sidak tidak boleh dipublikasikan,”Kata salah satu aktivis lingkungan.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banten menilai kejadian ini sebagai serangan serius terhadap kebebasan pers.

“Jurnalis bekerja untuk publik, bukan untuk kepentingan perusahaan. Jika wartawan dipukul, itu artinya publik kehilangan hak atas informasi,”Tegas salah seorang pengurus AJI.

Hingga kini, pihak PT Genesis Regeneration Smelting belum memberikan pernyataan resmi.

Berita Terbaru  Bupati Tanggamus Launching Program Pemberdayaan UMKM di Rest Area Gisting

Sementara kepolisian setempat juga belum mengonfirmasi soal dugaan keterlibatan oknum Brimob dalam insiden tersebut.

Kasus ini menambah daftar panjang praktik kekerasan terhadap jurnalis di lapangan, yang kerap dilakukan dengan dalih “pengamanan perusahaan”. (Fajri/Dawiri)

Berita Terbaru