Warga Tuding Proyek Penahan Ombak Jadi Biang Banjir Pasar Putih Doh

INDPORTAL.COM,TGM – Banjir yang merendam pasar tradisional di Dusun Sukamaju, Pekon Putih Doh, Kecamatan Cukuh Balak, bukan hanya disebabkan oleh hujan deras semalam. Senin (28/7/2025)

Warga menyebut pembangunan penahan ombak di belakang pasar sebagai pemicu utama genangan air yang kerap merugikan para pedagang.

Dian Saputra (44), warga Kecamatan Talang Padang yang merupakan pedagang di pasar tersebut, mengaku pernah menegur pihak pelaksana proyek. Namun, tegurannya tidak dihiraukan dan bahkan dibalas dengan sikap arogan.

“Saya tegur mereka, jawabnya: ‘Apa tahu kamu?’”Kata Dian menirukan ucapan pekerja proyek.

Menurutnya, air hujan yang menggenangi pasar berasal dari dua arah: aliran pembuangan sawah setempat dan limpasan dari wilayah Pematang Agung.

Berita Terbaru  Usulkan Perda Nomor 5 Tahun 2017 Di Kaji Ulang, Ketua PSST Gelar Audien Dengan Komisi IV DPRD Tanggamus.

Sebelum proyek penahan ombak dibangun, banjir tidak pernah terjadi meski hujan deras turun.

“Dulu enggak pernah banjir. Tapi sejak ada bangunan itu, air malah terjebak. Saluran drainase yang mereka buat enggak mampu ngalirin air,”Jelas Dian.

Ia menambahkan, dirinya pernah melaporkan kondisi tersebut kepada pihak pengelola pasar. Namun hingga kini, belum ada upaya konkret yang dilakukan.

“Katanya mau dibuatkan saluran baru. Tapi ya cuma janji, enggak ada realisasinya sampai sekarang,”Ujarnya.

Dian juga mengungkapkan bahwa peristiwa banjir ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, peristiwa serupa juga terjadi dan mengakibatkan kerugian besar bagi para pedagang.

“Barang dagangan kami banyak yang enggak terjual. Bahkan diobral pun tetap enggak laku, karena sudah basah,”Ungkapnya kecewa.

Berita Terbaru  Srikandi Senator Jatim, Lia Istifahma Apresiasi Kiprah Ketua DPD RI

Atas kejadian berulang tersebut, Dian berharap pemerintah setempat segera turun tangan dan menyelesaikan persoalan ini.

Ia menegaskan bahwa pasar rakyat adalah sumber penghidupan bagi banyak warga kecil yang bergantung pada hasil jualan setiap hari.

“Kami para pedagang ini cuma mau berdagang dengan tenang. Tolong jangan biarkan kami terus dirugikan,”Tegasnya. (Red)

Berita Terbaru